Jumat, 27 Juni 2025. Ada perasaan yang berbeda saat kembali menginjakkan kaki di Pangkalan Bun, kota yang menyimpan banyak kenangan masa sekolah. Di tengah agenda singkat "pulang kampung" dari Palangka Raya, saya menyempatkan diri untuk bertemu seorang teman lama dari zaman SMK, Otniel namanya. Rencananya sederhana: bertemu, bertukar kabar, dan mungkin sedikit bernostalgia.
Namun, Tuhan punya skenario yang lebih dalam. Kami bertemu dan memutuskan untuk jalan pagi santai di area Lanud. Di tengah udara pagi yang segar dan langkah kaki yang berirama, obrolan kami mengalir. Tapi kali ini, arahnya sangat berbeda dari obrolan reuni pada umumnya yang biasa diisi dengan pertanyaan "kerja di mana?" atau "kapan nikah?".
Entah bagaimana, percakapan kami masuk ke ruang yang lebih dalam, tentang makna hidup, tentang tujuan, tentang kegelisahan yang mungkin selama ini terpendam. Saat itulah saya sadar, ini bukan lagi sekadar pertemuan biasa. Ini adalah ruang di mana pilar program GGK (Gerakan Generasi Kristus) saya harus dinyatakan. Bukan dengan cara menggurui, tapi dengan berbagi apa yang telah saya temukan.
Saya menceritakan kepadanya tentang apa yang saya ketahui mengenai kebenaran Kristus—sebuah kebenaran yang sering kali tersembunyi di balik ritual agama, namun sesungguhnya adalah tentang relasi dan kehidupan yang baru. Saya berbagi tentang bagaimana menemukan identitas sejati kita, yang tidak terikat pada pencapaian duniawi, melainkan pada rancangan Sang Pencipta.
Saya juga memberitahunya alur untuk memulai sebuah kehidupan yang original, sebuah kehidupan yang saya jalani saat ini, yang berpusat pada panggilan-Nya. Responnya yang terbuka dan penuh rasa ingin tahu membuat saya bersyukur.
Pertemuan kami singkat, hanya diisi dengan jalan pagi dan obrolan yang jujur. Tapi bagi saya, pertemuan itu adalah pengingat. Bahwa "ministri" tidak selalu membutuhkan mimbar atau audiens yang ramai. Terkadang, bentuknya yang paling murni adalah sebuah percakapan tulus antara dua teman, di sebuah pagi yang tenang, di mana kebenaran dibagikan dari hati ke hati.
